Nama yang identik dengan berjuta kenangan ini kembali ke Tanah Air. Total empat varian ditawarkan dengan perbedaan komposisi warna dan transmisi. Model single-tone bertransmisi manual dibanderol Rp 372,5 juta sementara tipe transmisi otomatis Rp 385 juta. Jika Anda senang pada atap kontras two-tone, siapkan dana Rp 375,5 juta (M/T) atau Rp 388 juta (A/T).
Dengan harga segitu Anda mendapatkan mesin 1,5 liter K15B serupa yang digunakan di Ertiga, berpadu sistem penggerak empat roda. Tersedia brake LSD Traction Control agar putaran tersalur ke roda dengan traksi lebih baik. Bantuan lain untuk menerjang medan tak bersahabat dimiliki berupa Hill Start Assist dan Hill Descent Control.
Sayang, inden mengular menghambat konsumen mendapatkan mobil ini. Banyaknya permintaan terhalang oleh keterbatasan suplai dari Jepang. Guna menanggulangi hal ini, konon Maruti Suzuki di India kebagian tugas membuat Jimny guna memenuhi permintaan. Sayang belum ada kejelasan resmi terkait kapan Jimny mulai diproduksi di sana.
Suzuki di Indonesia pun mengabarkan punya angan untuk merakit Jimny. Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel, menjelaskan niatan Suzuki, “Memang kalau dari Suzuki Indonesia memiliki impian untuk bisa melokalkan perakitan dari Jimny.”
Ia menambah bahwa sampai saat ini Suzuki masih melakukan koordinasi dengan pihak prinsipal. Namun pihak pusat belum dapat menentukan, sementara Suzuki Indomobil Motor tetap mengupayakan agar Jimny dapat dirakit secara lokal. Memang banyak pertimbangan perlu dikalkulasi. Di antaranya investasi dan standar kualitas.